Batam,YTKNews.id- Kejutan besar lagi-lagi datang dari SMAK Yos Sudarso Batam. Sekolah yang kerap melahirkan banyak prestasi ini, kembali dibuat bangga dengan salah satu pencapaian siswanya . Kamu pasti penasaran dengan si brilian yang berhasil lolos ke ajang internasional ini bukan? Yuk, kita kenalan!
Sosok istimewa ini bernama Evan Nathanael. Siswa kelas X.1 SMAK Yos Sudarso ini berhasil membuat kita bangga karena ia lolos dan terpilih bergabung dalam kontingen Indonesia di Olimpiade Matematika Internasional 2023 bersama lima siswa dari sekolah lainnya. Ia dan teman-temannya akan berjuang di Chiba, Jepang pada tanggal 2 – 13 Juli 2023.
Remaja yang hobi menonton youtube ini lolos mewakili Indonesia dalam ajang IMO 2023 (International Mathematic Olimpiade) setelah sebelumnya meraih medali perak dalam OSN Matematika tahun 2022. Pencapaiannya itu kemudian membawanya mengikuti pelatnas selama dua tahap.
Evan mengikuti dua tahap pelatnas lantaran ia berada dalam posisi 13 besar di pelatnas tahap 1 yang diadakan secara online pada tanggal 13 – 26 Februari 2023. Prestasinya itu akhirnya membawanya mengikuti pelatnas tahap 2. “Pelatnas tahap 2 ini terbagi dalam 2 metode. Secara online dari tanggal 20-26 Maret 2023 kemudian dilanjutkan offline di Bandung dari tanggal 27 Maret – 2 April 2023,“ ujarnya bercerita.
Ada hal menarik yang menjadi kebiasaan Evan dan teman-temannya saat mengikuti pelatnas ini. Setelah menyelesaikan sesi belajar, Evan dan tujuh teman lainnya melakukan doa Rosario bersama. “Kebetulan kami berdelapan beragama Katolik, maka selesai belajar kami selalu akhiri dengan doa Rosario bersama. Dari kami berdelapan, empat orang lolos sebagai kontingen Indonesia,” ungkapnya. Rasa syukur dan harapan untuk kelancaran perjuangan Evan dalam olimpiade ini pun telah mendapat berkat dari Bapa Uskup Prof.Adrianus Sunarko, OFM pada misa di gereja St.Petrus, Lubuk Baja, Batam.
Evan kemudian mengisahkan awal mula ketertarikannya dengan pelajaran Matematika. “Saya suka ilmu pasti. Matematika itu jawabannya jelas dan langsung dapat saya ketahui dimana letak kesalahannya,” ucapnya mengawali. “Saya menyukai Matematika terinspirasi dari papa mama yang juga menyukai Matematika. Sejak kecil, orang tua saya sudah melihat ketertarikan saya di bidang Matematika, maka mainan yang diberikan pada saya juga ‘berbau’ Matematika,” katanya sambil tertawa. Ia juga mengakui bahwa ketertarikannya pada Matematika karena ia lebih menyukai angka dibanding huruf. “Saya cenderung lebih mudah menghafal angka dibanding kalimat,” tambahnya memperjelas.
Bukan tanpa kesulitan Evan mencapai prestasinya yang sekarang. Ia mengakui bahwa banyak sekali tantangan yang ia alami. “Saat ini kendala saya pada membagi waktu antara olimpiade dengan tugas belajar di sekolah. Kalau dulu, kendalanya lebih pada rasa jenuh. Saya juga sering merasa jenuh kalau libur terlalu lama,” tuturnya. Namun begitu, demi mengembangkan potensinya, banyak usaha telah Evan lakukan. Sejak kecil Evan telah mengikuti banyak les seperti sempoa dan Sakamoto. Les diikutinya baik secara privat maupun nonprivat. “Saya juga mengikuti les secara online dari Jakarta,” sambungnya.
Kepala SMAK Yos Sudarso, Sumiyati, S.Pd.,M.M., sempat mengungkap beberapa fakta lain tentang Evan. “Saya mencoba flashback saat proses PPDB Evan. Tadinya orang tua Evan mencari informasi tentang program sekolah di SMA Katolik Yos Sudarso. Saat itu, saya yang menjumpai dan menjelaskan. Puji Tuhan, orang tua tertarik menyekolahkan Evan di SMAK Yos Sudarso meskipun di sekolah lain ia mendapat penawaran pemotongan harga 100% atas prestasinya, sedangkan di SMA Yos Sudarso, Evan adalah satu-satunya siswa yang karena prestasinya mencapai potongan sampai 65 % selama proses PPDB dijalankan,” ungkapnya. Evan sebelumnya memang pernah meraih medali emas di Olimpiade Matematika yang diikutinya pada tahun 2021. “Dan saya merasa senang mendengar pernyataan dari orang tua bahwa SMAKYS dianggap bisa mengakomodasi harapan anak dan orang tua, dalam mendukung perkembangan siswa.”
Di akhir wawancara, Evan membagi pesan dan harapannya untuk teman-temannya yang lain. “Ketika kita berniat mendalami sesuatu, kita harus sering latihan. Walaupun sedikit, yang penting konsisten,” katanya serius. “Ikut lomba juga penting, tetapi lomba hanya untuk menguji kemampuan. Sedangkan latihan akan terus mengembangkan kemampuan kita,” tambahnya menutup pesan.
Ketika berbicara tentang harapan, Evan mengatakan bahwa ia ingin memiliki lebih banyak teman yang menyukai Matematika. “Saya ingin teman-teman lebih banyak lagi yang menyukai Matematika. Selain itu, saya juga ingin melanjutkan pendidikan saya di universitas yang bagus,” harapnya.
Begitulah sedikit kisah tentang Evan Nathanel, remaja berusia 16 tahun yang berjuang mengharumkan nama Indonesia. Semoga Evan memotivasi generasi muda Indonesia untuk terus berkarya dan berprestasi di segala bidang kehidupan. Selamat berjuang, Evan. Do your best, and let God do the rest!
Penulis : Tim Humas SMAK Yos Sudarso (DN)
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus